Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/lidahtek/public_html/logidi.com/wp-content/themes/superfast/template-parts/content-single.php on line 35

Lampung Tengah Menerima 2.500 Laptop Chromebook, Dua Hilang Disikat Pencuri

Diposting pada

Pengadaan Laptop Chromebook di Kabupaten Lampung Tengah

Kabupaten Lampung Tengah menerima bantuan sebanyak 2.500 unit laptop Chromebook dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Saat ini, Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah menyelidiki dugaan korupsi terkait pengadaan 41.703 unit laptop Chromebook yang dilakukan oleh lembaga tersebut.

Terbaru, mantan konsultan Kemendikbud Ristek, Ibrahim Arif, resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Selain itu, mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi periode 2019-2024, Nadiem Makarim, sudah dua kali dimintai keterangan oleh penyidik.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Tengah, Nur Rohman, menjelaskan bahwa ribuan Chromebook tersebut dibagikan ke 170 unit sekolah jenjang SD dan SMP. “Setiap sekolah rata-rata menerima sekitar 30 unit,” ujar Nur Rohman kepada media.

Menurutnya, sebagian besar keluhan yang muncul terkait penggunaan Chromebook adalah masalah dalam pengiriman file yang diunggah. Namun, sebagian besar perangkat yang mengalami kendala langsung diganti melalui masa garansi. Ia juga mengakui bahwa sebagian besar sekolah masih menggunakan Chromebook tersebut hingga saat ini.

Selain itu, Nur Rohman menerima laporan adanya kehilangan Chromebook di dua sekolah. “Saya menerima laporan ada dua sekolah yang kehilangan Chromebook karena kecurian,” ujarnya.

Fungsi dan Kondisi Chromebook di Sekolah-Sekolah

Dari tiga sekolah di Bandar Lampung yang dikunjungi, seluruhnya masih memiliki unit Laptop Chromebook bantuan Kemendikbud. Meskipun tidak semua unit ditunjukkan, perangkat yang berhasil dioperasikan terlihat masih berfungsi dengan baik. Kecepatan internet juga disesuaikan dengan ketersediaan koneksi jaringan di masing-masing sekolah.

Salah satu contohnya adalah SMPN 43 Bandar Lampung. Guru penanggung jawab Chromebook, Erdi Susanto, bersama Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Mukhtar Supian, menjelaskan bahwa sekolah mereka menerima 15 unit Chromebook merk Zyrex beserta perangkat Wifi, Harddisk, dan proyektor pada tahun 2022. “Sampai saat ini semua perangkat masih rutin digunakan dan fungsinya masih normal,” ujar Erdi.

Laptop Chromebook ini biasanya digunakan guru untuk fasilitas pembelajaran, Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), ulangan atau ujian, serta kadang juga dipakai siswa untuk belajar kelompok. “Proses penggunaannya harus masuk akun belajar, bisa punya guru bisa juga punya siswa, dan harus terhubung internet,” jelasnya.

Di SDN 2 Way Halim Permai, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa sekolahnya menerima 15 unit Chromebook merk Axioo pada tahun 2021, langsung dari pemerintah pusat. “Saat ini unitnya masih ada semua, fungsinya alhamdulillah masih baik,” kata Sri Mulyani.

Ia menyebut, kecepatan internetnya sama saja dengan laptop biasa, menyesuaikan dengan kecepatan internet yang tersedia. Adapun penggunaan Laptop Chromebook disesuaikan kebutuhan, bisa seminggu sekali, lebih, atau bahkan sebulan tiga kali.

Sementara itu, Nining, Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak Bina Balita di Jalan Gria Nirmala, Way Halim, Bandar Lampung, menuturkan bahwa sekolahnya hanya menerima satu unit Laptop Chromebook merk Zyrex. “Kami mendapat bantuan satu unit, kalau tidak salah bantuannya sebelum Covid-19,” ujar Nining.

Unit tersebut biasanya digunakan untuk keperluan administrasi sekolah dan juga sebagai media pembelajaran siswa. “Kalau anak TK biasanya kami gunakan untuk media pembelajaran, pemutaran video menggunakan proyektor,” jelasnya.

Proses Penyelidikan Kasus Korupsi Pengadaan Chromebook

Pengusutan kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook Kemendikbud ini sendiri memasuki babak baru dengan ditahannya Mantan Konsultan Kemendikbudristek, Ibrahim Arif, sebagai tersangka. Bahkan, mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi periode 2019-2024, Nadiem Makarim, sudah dua kali dimintai keterangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *