Laptop Chromebook Masih Digunakan di Bondowoso, Bisa Dipakai Saat Online

Diposting pada

Penggunaan Laptop Chromebook di Sekolah-sekolah Bondowoso

Sekolah-sekolah di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, masih memanfaatkan laptop Chromebook yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan. Salah satu sekolah yang menerima bantuan tersebut adalah SDN Sumbersuko 1, yang berada di Kecamatan Curahdami. Bantuan ini diterima pada tahun 2022 dengan jumlah sebanyak 20 unit. Dari total tersebut, 15 unit merupakan merek Axio dan 5 unit lainnya adalah merek Acer dengan model Touch Screen.

Setelah tiga tahun digunakan, laptop-laptop tersebut masih dalam kondisi baik dan terus dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Contohnya, digunakan oleh siswa saat ujian nasional berbasis komputer (UNBK), persiapan O2SN, serta oleh guru untuk membuat slide presentasi atau bahan ajar. Bahkan, laptop ini juga sering digunakan untuk memutar lagu senam pagi dari YouTube.

Septyana Agustine, Kepala Sekolah SDN Sumbersuko 1, menjelaskan bahwa penggunaan laptop bantuan ini memiliki keterbatasan. Hanya tiga aplikasi utama yang bisa diakses, yaitu Google Chrome, Screencast, dan Canvas. Selain itu, ada beberapa aplikasi khusus dari Kementerian Pendidikan seperti rumah pendidikan dan ruang GTK. Tidak ada sistem operasi Windows di laptop ini, sehingga tidak tersedia file explorer atau Microsoft Word.

Untuk mengetik dokumen, pengguna biasanya menggunakan Google Docs dan menyimpannya di Google Drive. “Tidak bisa mengetik word di sini. Bisa dilakukan di Google Doc, tapi penyimpanannya tidak di laptop, melainkan di email,” jelasnya. Pihak sekolah belum pernah mencoba menginstal aplikasi tambahan karena takut tidak cocok.

Selain itu, penggunaan laptop membutuhkan akun belajar.id dengan username dan password. Semua guru, kepala sekolah, dan siswa memiliki akun ini. Tanpa akun tersebut, laptop tidak dapat digunakan. Meskipun kecepatannya cukup baik, laptop ini harus selalu terhubung ke internet. Jika koneksi internet terputus, pengguna bisa menggunakan koneksi ponsel. Namun, laptop tidak bisa digunakan dalam mode offline.

Meski ada dugaan kasus korupsi terkait laptop Chromebook, pihak sekolah tetap merasa terbantu. Terlebih, banyak siswa di daerah pinggiran yang tidak memiliki komputer atau laptop sendiri. “Laptop ini tidak pernah rusak. Bahkan, baru-baru ini dipinjam untuk OSN tingkat kabupaten. Semua berjalan normal,” tambahnya.

Di lokasi berbeda, SMP Negeri 5 Bondowoso juga menerima bantuan laptop Chromebook sebanyak 15 unit. Menurut Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Bondowoso, Sujarwoko, laptop ini digunakan untuk UNBK siswa. Meski sekolah memiliki banyak komputer, laptop Chromebook sering digunakan ketika semua komputer sudah terpakai. “Masih digunakan hingga sekarang, tetapi harus terhubung ke internet,” ujarnya.

Sampai saat ini, laptop-laptop tersebut tidak mengalami kerusakan. Jumlah yang diterima adalah 15 unit. Di lapangan, laptop berwarna abu-abu ini memiliki logo Chromebook lengkap dengan kamera yang bisa diputar. Layar dekstop tidak bisa diubah dan telah disesuaikan dengan iklan program dari Kementerian Pendidikan.

Google Chrome yang digunakan untuk berselancar di internet cukup cepat. Tools yang digunakan mirip dengan produk Macbook, termasuk layar ketik tanpa tombol capslock dan FN. Informasi di layar akan berubah otomatis sesuai program baru dari dinas pendidikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *