Modul Ajar Deep Learning untuk IPA Fisika Kelas 12 SMA
Modul ajar Deep Learning dalam mata pelajaran IPA Fisika kelas 12 SMA menjadi salah satu referensi penting dalam kurikulum terbaru. Bab pertama yang dibahas adalah tentang vektor, yang merupakan dasar dari berbagai konsep fisika lanjutan. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai modul ajar tersebut.
Identitas Modul
Nama Sekolah: [Isi Nama Sekolah]
Nama Penyusun: [Isi Nama Penyusun]
Mata Pelajaran: IPA (Fisika)
Kelas / Fase / Semester: XI / F / Ganjil
Alokasi Waktu: 9 x 45 menit (4 Pertemuan)
Tahun Pelajaran: 20.. / 20..
Identifikasi Kesiapan Peserta Didik
Siswa kelas XI sebagian besar sudah memiliki pemahaman awal tentang besaran fisika, baik skalar maupun vektor, meskipun konsep vektor belum diajarkan secara eksplisit. Mereka juga sudah terbiasa dengan perhitungan matematika dasar. Namun, pemahaman mereka tentang penggunaan vektor dalam fenomena fisika atau kehidupan sehari-hari masih terbatas. Selain itu, mereka mungkin belum terbiasa dengan penggambaran vektor secara grafis.
Karakteristik Materi Pelajaran
Materi vektor mencakup pengenalan konsep vektor, operasi vektor (penjumlahan, pengurangan, perkalian), serta penguraian vektor ke dalam komponennya. Pemahaman yang diperoleh meliputi pengetahuan konseptual, prosedural, dan metakognitif. Vektor digunakan dalam banyak fenomena fisika seperti gaya, kecepatan, percepatan, dan perpindahan. Tingkat kesulitan materi ini moderat hingga tinggi, terutama pada bagian analitis dan penguraian vektor. Struktur materi disajikan secara bertahap, mulai dari pengenalan hingga penerapannya.
Dimensi Profil Lulusan Pembelajaran
Berdasarkan tujuan pembelajaran dan karakteristik materi, dimensi lulusan yang ingin dicapai antara lain:
– Penalaran Kritis: Mampu menganalisis masalah fisika yang melibatkan besaran vektor.
– Kreativitas: Mampu memvisualisasikan dan menggambarkan vektor secara grafis dan analitis.
– Kolaborasi: Bekerja sama dalam menyelesaikan soal-soal vektor.
– Kemandirian: Mampu mengaplikasikan konsep vektor untuk memecahkan masalah fisika secara mandiri.
Desain Pembelajaran
Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu:
– Menganalisis konsep besaran vektor dan skalar.
– Melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian vektor secara grafis dan analitis.
– Menguraikan vektor ke dalam komponen-komponennya.
– Menerapkan konsep vektor untuk menyelesaikan masalah fisika dalam berbagai konteks.
– Menyajikan hasil perhitungan dan analisis vektor dengan tepat.
Lintas Disiplin Ilmu yang Relevan
- Matematika: Aljabar, geometri, dan trigonometri.
- Seni Rupa/Desain: Kemampuan menggambar dan visualisasi vektor secara proporsional.
Tujuan Pembelajaran
- Pertemuan 1: Memahami konsep dasar vektor dan penggambaran grafis.
- Pertemuan 2: Operasi penjumlahan dan pengurangan vektor secara grafis.
- Pertemuan 3: Operasi vektor secara analitis (metode komponen).
- Pertemuan 4: Penerapan vektor dalam Fisika dan refleksi.
Topik Pembelajaran Kontekstual
Topik pembelajaran akan berpusat pada “Vektor di Sekitarku: Dari Arah Kompas Hingga Gaya Dorong”. Peserta didik akan diajak melihat bagaimana konsep vektor tidak hanya ada di buku teks, tetapi juga dalam fenomena sehari-hari seperti arah angin, pergerakan perahu, gaya pada tarikan tambang, atau pergerakan pesawat.
Kerangka Pembelajaran
- Praktik Pedagogik:
- Metode Pembelajaran Berbasis Proyek.
- Diskusi Kelompok.
- Eksplorasi Lapangan.
- Wawancara (opsional).
- Presentasi.
- Mitra Pembelajaran:
- Lingkungan Sekolah: Guru Matematika.
- Lingkungan Luar Sekolah: Komunitas sains lokal.
- Masyarakat: Orang tua/wali yang relevan.
- Lingkungan Belajar:
- Ruang Fisik: Kelas yang dilengkapi alat bantu.
- Ruang Virtual: Platform digital untuk interaksi.
- Budaya Belajar: Kolaboratif dan partisipatif.
Pemanfaatan Digital
- Perpustakaan Digital: Mengakses e-book dan artikel.
- Forum Diskusi Daring: Google Classroom dan platform lainnya.
- Penilaian Daring: Kahoot! dan Mentimeter.
- Google Classroom: Sebagai pusat manajemen kelas.
- Aplikasi Simulasi Vektor: Geogebra dan aplikasi lainnya.
Langkah-Langkah Pembelajaran Berdiferensiasi
Setiap pertemuan dirancang dengan pendekatan yang berbeda, mulai dari pengenalan konsep, penggambaran grafis, hingga penerapan dalam situasi nyata. Setiap langkah dilengkapi dengan aktivitas interaktif, diskusi kelompok, dan evaluasi yang sesuai.
Asesmen Pembelajaran
Asesmen dilakukan melalui beberapa tahap, termasuk asesmen awal, proses, dan akhir. Tes tertulis, tugas harian, presentasi, dan jurnal reflektif menjadi bentuk penilaian utama. Soal-soal asesmen dirancang untuk menguji pemahaman konsep, kemampuan analitis, dan penerapan vektor dalam berbagai situasi.
