Saat AI Semakin Canggih di Dunia Keuangan

Diposting pada

Transformasi Perbankan dengan Kecerdasan Buatan

Di era digital saat ini, proses transaksi keuangan yang sebelumnya membutuhkan beberapa langkah kini bisa dilakukan dalam waktu singkat. Pada umumnya, pengguna aplikasi mobile banking perlu mencari fitur transfer uang, menemukan nama penerima, memasukkan nominal, dan menginput PIN untuk memverifikasi transaksi. Proses ini biasanya memakan waktu dan memerlukan banyak langkah.

Namun, dengan perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI), proses tersebut dapat dipangkas menjadi hanya dua langkah. Hal ini terjadi karena AI mampu memahami perintah pengguna dan menyelesaikan transaksi secara otomatis.

Pengenalan Intelligent Banking Assistant

PT Sarana Pactindo, sebuah perusahaan penyedia layanan teknologi keuangan, baru-baru ini memperkenalkan solusi berbasis AI yang disebut Intelligent Banking Assistant atau AnvAla. Layanan ini hadir dalam acara Digital Shift into AI: Vision to Value yang diadakan di Jakarta pada 16 Juli 2025.

Satriyo Putranto, Head of Solution Architect dari Sarana Pactindo, menjelaskan bahwa AnvAla dibangun menggunakan platform fincloud, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan industri jasa keuangan dengan skalabilitas tinggi. Selain itu, teknologi ini juga telah disesuaikan dengan regulasi yang berlaku di Indonesia, terutama terkait pemanfaatan teknologi di sektor keuangan.

Fitur-Fitur yang Ditawarkan

AnvAla memiliki berbagai fitur yang memudahkan pengguna dalam melakukan transaksi. Salah satunya adalah kemampuan untuk menangkap perintah transaksi melalui chat maupun voice (suara). Misalnya, pengguna cukup menulis pesan seperti “Kirimkan uang sebesar Rp500.000 ke Tuan X.” Sistem akan langsung menampilkan nama, nomor rekening, dan jumlah dana yang ingin dikirimkan.

Selain itu, pengguna juga bisa menggunakan fitur suara. Jika suara yang digunakan berasal dari pemilik rekening asli, pengguna cukup memberi perintah suara untuk melakukan transaksi. Fitur ini sangat efisien dan aman.

Fitur lain yang ditawarkan oleh AnvAla adalah analisis riwayat transaksi dan financial check up. Dengan mengetik pesan seperti “Saya ingin tahu histori transaksi selama 1 bulan terakhir,” sistem akan langsung memproses semua transaksi nasabah, termasuk catatan penggunaan keuangan.

Menghadapi Rutinitas Berulang

President Director Sarana Pactindo, Sutjahyo Budiman, menyatakan bahwa pemanfaatan AI di industri keuangan tidak bisa lagi dihindari. Salah satu area yang bisa dioptimalkan adalah deteksi fraud. Saat ini, para pelaku kejahatan juga mulai menggunakan AI untuk melakukan serangan. Dengan adanya AI, perbankan makin mudah mendeteksi ribuan transaksi secara cepat.

“Jika dilakukan secara manual, dilihat satu-satu, akan memakan waktu lama. Serangan pun sudah datang lagi,” ujarnya.

Regulasi dan Tantangan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan pedoman Tata Kelola Kecerdasan Artifisial Perbankan Indonesia pada April 2025. Pedoman ini bertujuan untuk memastikan pengembangan dan penerapan AI dilakukan secara bertanggung jawab. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa inovasi teknologi mampu meningkatkan pengambilan keputusan dan memberikan pengalaman lebih personal bagi nasabah.

Selain itu, OJK juga menekankan pentingnya manajemen risiko dalam penerapan AI agar dapat melindungi nasabah dan menjaga stabilitas sistem perbankan.

Tren Industri Perbankan

Berdasarkan riset Fortune Business Insights pada 2023, sektor keuangan, khususnya perbankan, berada dalam tiga besar industri yang paling banyak mengadopsi teknologi AI. Namun, implementasi AI di sektor ini dinilai melebihi ekspektasi, meskipun sebelumnya industri ini dikenal sebagai industri konservatif yang lebih mengutamakan keamanan dan stabilitas.