Google Menggabungkan ChromeOS dan Android untuk Masa Depan Laptop yang Lebih Terintegrasi
Setelah sukses memperkenalkan AI Gemini ke dalam ekosistem Android, Google kini menyiapkan langkah besar berikutnya. Perusahaan teknologi raksasa asal Mountain View, California, AS itu mengumumkan rencana untuk menggabungkan sistem operasi ChromeOS dengan Android mulai tahun depan. Dengan demikian, laptop Chromebook yang sebelumnya menggunakan ChromeOS akan memiliki fondasi teknologi yang sama dengan Android, termasuk integrasi AI Gemini.
Rick Osterloh, Senior Vice President Devices and Services Google, menjelaskan inisiatif ini dalam acara Snapdragon Summit 2025. Ia menyatakan bahwa selama ini, sistem yang dikembangkan Google untuk PC berbeda dari sistem yang digunakan di smartphone (Android). Namun, kini Google sedang melakukan penggabungan tersebut.
“Sekarang, kami sedang menggabungkannya. Google membangun fondasi teknis yang sama untuk produk kami di PC dan desktop, membawa model Gemini, asisten AI, serta seluruh aplikasi dan komunitas pengembang Android ke ekosistem PC,” ujar Osterloh.
Sameer Samat, kepala Android di Google, juga menyampaikan pandangan serupa. Menurutnya, ini adalah era baru di mana AI bisa bekerja secara mulus di berbagai perangkat, baik ponsel maupun komputer/PC. CEO Qualcomm, Cristiano Amon, telah melihat versi awal dari sistem gabungan ini dan merasa terkesan.
“Saya sudah melihatnya, dan itu luar biasa. Ini benar-benar mewujudkan visi konvergensi mobile dan PC. Saya tidak sabar untuk segera memilikinya,” kata Amon.
ChromeOS Tidak Hilang, Hanya Berubah
Penggabungan ini bukan berarti ChromeOS akan hilang sepenuhnya. Google menegaskan bahwa pengalaman Chromebook tetap akan ada, hanya saja mesin dasarnya berganti menggunakan Android. Jadi, antarmuka ChromeOS dengan kesederhanaan khasnya masih bisa dinikmati, tetapi di balik layar ia berbagi fondasi yang sama dengan Android.
Dengan begitu, pengguna bisa mendapatkan pengalaman yang lebih konsisten dan terintegrasi. Misalnya, aplikasi dan layanan AI yang sebelumnya hanya tersedia di ponsel Android akan bisa berjalan mulus di Chromebook. Mulai dari mengedit dokumen dengan bantuan Gemini, membuat jadwal otomatis, hingga sinkronisasi lebih cerdas antara ponsel dan laptop.
Bagi pengguna, gabungan ini berarti lebih sedikit batasan antara laptop dan ponsel. Aplikasi yang sebelumnya hanya tersedia di Android bisa berjalan di Chromebook dengan performa lebih baik. Pengguna juga bisa merasakan fitur AI yang sama di semua perangkat, entah itu ketika menggunakan ponsel, tablet, atau laptop.
Peluang Baru bagi Pengembang
Platform yang terintegrasi ini membuka peluang bagi pengembang untuk membuat aplikasi sekali, lalu berjalan lintas perangkat tanpa perlu banyak modifikasi. Hal ini memungkinkan pengembang menciptakan aplikasi yang lebih efisien dan mudah diakses oleh pengguna di berbagai jenis perangkat.
Proyek Aluminium dan Masa Depan Laptop AI
Integrasi ChromeOS dan Android merupakan bagian dari proyek internal Google yang disebut Project Aluminium. Nantinya, laptop berbasis Android ini akan ditenagai oleh chip Snapdragon terbaru dan fokus pada pemanfaatan AI. Dengan basis yang sama, Gemini bisa dihadirkan tidak hanya di ponsel tetapi juga di layar besar, membawa pengalaman baru dalam bekerja, belajar, hingga hiburan.
Google berharap langkah ini bisa menandingi tren dari para pesaing seperti OpenAI, Anthropic, hingga Perplexity yang telah meluncurkan browser dan agen AI mereka sendiri. Dalam beberapa waktu terakhir, Google gencar mengembangkan Gemini sebagai asisten AI dan chatbot di platformnya. AI dan Gemini telah menjadi bagian integral dari beberapa pembaruan Android utama terbaru dan sudah terintegrasi dengan baik ke dalam ekosistem Android.
