Temu Ekspresi Pemustaka, Disperpus Parepare Hadirkan Inovasi GEMPAR

Diposting pada

Inovasi GEMPAR: Mendorong Kreativitas dan Partisipasi Masyarakat di Perpustakaan Kota Parepare

Inovasi Gerakan Masyarakat Pemustaka Berkarya (GEMPAR) yang digelar oleh Dinas Perpustakaan (Disperpus) Kota Parepare kembali menarik perhatian masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Layanan Perpustakaan Umum Panrita, Jl Pinggir Laut, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, pada periode Senin-Rabu (14-16/7/2025). GEMPAR, yang telah diimplementasikan sejak Desember 2023, hadir dalam bentuk “Temu Ekspresi Pemustaka”, sebuah inisiatif untuk memperkuat partisipasi masyarakat dalam kegiatan kreatif dan edukatif.

Program GEMPAR dirancang untuk mengakomodir tiga kecenderungan komunitas utama, yaitu kajian, kepenulisan, dan kesenian. Melalui program ini, Disperpus Parepare memberdayakan komunitas yang aktif dalam dunia kepenulisan dengan menyelenggarakan kelas menulis. Hasil karya tulis peserta kemudian akan dikaji dan didiskusikan sebelum diterbitkan di berbagai platform media. Di akhir agenda, karya-karya tersebut dipamerkan sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas para peserta.

Selain itu, hasil karya tulis peserta juga dikembangkan menjadi karya kesenian, seperti seni musik, rupa, desain video grafis, hingga sastra. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan komunitas yang lebih tertarik pada kerja-kerja kesenian. Dengan demikian, tiga kecenderungan komunitas tersebut dapat terberdayakan secara bersamaan dalam satu program yang inovatif.

Inovator GEMPAR, Hery, S.I.P., M.I.P., menjelaskan bahwa pelaksanaan inovasi ini didasarkan pada amanat UU No.43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Dalam Bab II Pasal 8 ayat c, disebutkan bahwa pemerintah provinsi dan kabupaten/kota berkewajiban menjamin kelangsungan penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar masyarakat. Selain itu, dasar hukum inovasi ini juga diperkuat dengan Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 15 Tahun 2018 tentang penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan.

Latar belakang lahirnya GEMPAR berasal dari kebijakan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) yang meluncurkan program unggulan bernama Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) pada tahun 2018. Program ini bertujuan untuk menjadikan perpustakaan sebagai ruang kreativitas dan pemberdayaan potensi masyarakat melalui tiga strategi utama, yaitu peningkatan layanan informasi, pelibatan masyarakat, dan pembangunan jejaring kerja sama lintas sektor.

Namun, dalam mewujudkan pelibatan masyarakat di perpustakaan, Dinas Perpustakaan Kota Parepare menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah adanya ketidakseimbangan hubungan antara pihak Dinas Perpustakaan dan pegiat komunitas yang memiliki basis masyarakat kuat. Hal ini dibuktikan dengan terbitnya buku yang ditulis oleh Ilham Mustamin berjudul “Siasat Menikmati Kesemenjanaan” pada tahun 2021. Buku tersebut menyentil Dinas Perpustakaan yang dianggap tidak mampu mengelola perkembangan literasi di Kota Parepare.

Dari data yang tersedia, sepanjang tahun 2018 hingga 2022, belum ada kegiatan pelibatan masyarakat berbasis kolaboratif yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan Kota Parepare. Akibatnya, angka kunjungan masyarakat ke perpustakaan hanya mencapai 19.169 pada tahun 2021. Dari situasi ini, maka diambil keputusan untuk menerapkan inovasi GEMPAR sebagai solusi.

Setelah dua tahun beroperasi, GEMPAR berhasil menghasilkan berbagai karya kreatif dari kegiatan pelibatan masyarakat. Ada 150 karya tulis, 25 karya video, 20 karya seni rupa, 2 karya buku, dan 3 karya musik yang lahir dari inovasi ini. Karya-karya tersebut tercipta dari 24 agenda diskusi dan kajian berbagai tema yang melibatkan masyarakat.

Selain itu, GEMPAR juga berhasil meningkatkan jumlah kunjungan masyarakat ke perpustakaan. Angka kunjungan meningkat dari 31.806 (2022), 32.057 (2023), hingga 46.156 (2024). Dengan meningkatnya jumlah pengunjung, skor Tingkat Kegemaran Membaca Masyarakat (TGM) Kota Parepare juga meningkat, yaitu dari 53,4 (kategori sedang) pada 2021 menjadi 76,87 (kategori tinggi) pada 2024.

Inovasi GEMPAR diharapkan terus aktif dalam memantik semangat berkarya dari para pemustaka. Dengan begitu, perpustakaan bisa menjadi ruang yang lebih dinamis, kreatif, dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.