Contoh Modul Pembelajaran Deep Learning IPA Fisika Kelas 12 Bab 6 Kalor Semester 1

Modul Ajar Deep Learning Fisika Kelas 12 SMA
Modul ajar ini dirancang untuk memperkaya pengalaman belajar siswa kelas 12 SMA dalam memahami konsep-konsep fisika terkait kalor. Modul ini mencakup tujuh bab yang menjadi bagian dari kurikulum terbaru, dengan fokus utama pada Bab 6: Kalor. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai modul ini.
Identitas Modul
Modul ini disusun oleh seorang guru dengan nama yang tidak dicantumkan. Mata pelajaran yang diajarkan adalah IPA (Fisika), dan modul ini ditujukan untuk siswa kelas XI, semester ganjil. Waktu pembelajaran yang dialokasikan adalah delapan jam pelajaran, dibagi menjadi empat pertemuan masing-masing dua jam pelajaran. Tahun pelajaran yang digunakan adalah 20.. / 20..
Kesiapan Peserta Didik
Siswa kelas XI dianggap memiliki pemahaman dasar tentang suhu dan zat dari jenjang sebelumnya. Mereka juga diharapkan memiliki pemahaman awal tentang fenomena panas dan dingin dalam kehidupan sehari-hari, serta pengalaman dengan perubahan wujud zat seperti air membeku atau mendidih. Selain itu, mereka diasumsikan telah memiliki keterampilan dasar dalam melakukan pengukuran sederhana dan mengolah data dalam tabel. Minat terhadap fenomena alam dan teknologi yang berkaitan dengan energi juga menjadi modal awal yang baik.
Karakteristik Materi Pelajaran
Materi “Kalor” merupakan jenis pengetahuan konseptual, prosedural, dan sedikit faktual. Konsep ini sangat relevan dengan kehidupan nyata peserta didik karena mereka sering berinteraksi dengan fenomena seperti memasak, mengatur suhu ruangan, hingga prinsip kerja mesin. Tingkat kesulitan materi ini cukup tinggi, memerlukan pemahaman konsep fisika abstrak seperti energi, perpindahan kalor, kapasitas kalor, kemampuan menerapkan rumus matematis, dan menganalisis grafik. Struktur materi bersifat hierarkis, dimulai dari konsep dasar kalor dan suhu, perpindahan kalor, hingga aplikasi dan dampaknya. Materi ini juga mengintegrasikan nilai-nilai karakter seperti ketelitian, tanggung jawab, dan rasa ingin tahu.
Dimensi Profil Lulusan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam beberapa aspek, yaitu:
– Penalaran Kritis: Peserta didik mampu menganalisis fenomena kalor, menghitung besaran fisis terkait kalor, dan mengevaluasi data percobaan.
– Kreativitas: Peserta didik mampu merancang percobaan sederhana tentang kalor atau menemukan solusi inovatif untuk masalah terkait kalor dalam kehidupan sehari-hari.
– Kolaborasi: Peserta didik bekerja sama dalam kelompok untuk melakukan percobaan, mengolah data, dan mendiskusikan hasil.
– Kemandirian: Peserta didik mampu merencanakan dan melaksanakan percobaan, serta menyelesaikan soal-soal terkait kalor secara mandiri atau dalam kelompok.
– Komunikasi: Peserta didik mampu mengomunikasikan hasil percobaan, perhitungan, dan konsep kalor secara lisan dan tertulis.
Desain Pembelajaran
Pembelajaran dalam modul ini dirancang dengan pendekatan berbasis proyek, diskusi kelompok, eksplorasi lapangan, dan presentasi. Guru juga dapat melibatkan mitra pembelajaran seperti lingkungan sekolah, lingkungan luar sekolah, dan masyarakat. Lingkungan belajar yang digunakan mencakup ruang fisik seperti laboratorium dan ruang kelas, serta ruang virtual seperti Google Classroom dan perpustakaan digital.
Langkah-Langkah Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran dilakukan dalam empat pertemuan, masing-masing dengan fokus berbeda:
– Pertemuan 1: Mengenalkan konsep suhu dan kalor, serta cara menghitung kalor menggunakan rumus kapasitas kalor dan kalor jenis.
– Pertemuan 2: Memahami perubahan wujud zat dan konsep kalor laten.
– Pertemuan 3: Mempelajari tiga jenis perpindahan kalor (konduksi, konveksi, radiasi) dan contoh dalam kehidupan sehari-hari.
– Pertemuan 4: Menerapkan Azas Black dan menganalisis aplikasi konsep kalor dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari.
Setiap pertemuan dilengkapi dengan aktivitas praktik, diskusi, dan refleksi untuk memastikan pemahaman peserta didik.
Asesmen Pembelajaran
Asesmen dilakukan dalam tiga tahap:
– Asesmen Awal: Untuk mengidentifikasi pengetahuan awal peserta didik tentang konsep suhu, panas, dan perubahan wujud zat.
– Asesmen Proses: Untuk memantau partisipasi, kolaborasi, pemahaman konsep, dan keterampilan dalam melakukan percobaan dan perhitungan.
– Asesmen Akhir: Untuk mengukur pemahaman komprehensif peserta didik tentang konsep kalor, kemampuan menerapkan rumus, menganalisis fenomena, dan mengomunikasikan hasil.
Dengan struktur yang terencana dan metode pembelajaran yang beragam, modul ini diharapkan mampu memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa kelas 12 SMA.
